Pamanku Kesalahanku

Kita Tidak Punya Pacar 



Kita Tidak Punya Pacar 

0Jiang Niancheng akhirnya tidak bisa menahan diri untuk tidak melompat keluar dan berteriak, "Kamu melarang dia membawakan kami makanan, kamu tidak hanya menghentikan jatah makan, tetapi juga memaksa kami memakan makanan anjing. Tidak cukup sampai di situ, ini namanya pembantaian yang tidak manusiawi… Xie Xize, kamu jangan keterlaluan!"     
0

Xie Xize tidak meliriknya, malah meraih jari Mo Yangyang.     

Melihat ada dua lingkaran kecil di jari manis dan jempol tangan kanan Mo Yangyang, Xie Xize berkata, "Memasak untuk mereka akhir-akhir ini membuat tanganmu terluka."     

Ketika Mo Yangyang melihatnya, ternyata benar tangannya terluka. Tetapi dia sendiri tidak merasakan sakit.     

Ia pun mengangguk, "Sepertinya jariku tidak sengaja tergores saat memegang udang batu."     

Xie Xize mengangkat tangan kiri Mo Yangyang dan melihat beberapa luka bakar di punggung tangan kiri itu, "Luka bakar!"     

Mo Yangyang mengangguk, "Saat aku menggoreng iga kemarin, aku tidak sengaja melukai tanganku. Tidak masalah…"     

Namun sebelum Mo Yangyang selesai berbicara, Xie Xize mengangkat kepalanya dan memandang Jiang Niancheng, "Sudah terlihat semuanya."     

Semua kata yang telah disiapkan Jiang Niancheng, akhirnya hanya bisa tersendat di tenggorokan. Ia pun tidak bisa mengatakan apa-apa saat ini.     

Tatapan maut Xie Xize muncul lagi. Tidak ada cara lain untuk menghindarinya. Tekanan yang Jiang Niancheng rasakan pun sangat besar….     

Jiang Niancheng menyentuh hidungnya, lalu menoleh dan berteriak, "Aku… aku… itu Gu Fei, Gu Fei, kamu bilang ingin makan ikan patin asam manis? Itu kamu kan…!"     

Gu Fei berdiri, "Aku tiba-tiba ingat, tadi sempat salah menulis laporan. Aku harus segera memperbaikinya."     

Mereka semua pun berbalik badan dan kabur!     

Mo Yangyang berteriak, "Tunggu…."     

"Gu Fei, ini brisket sapi tomat yang hari ini ingin kamu makan…" Mo Yangyang mengingatkan.      

Xie Xize langsung mencengkram tangan Mo Yangyang.      

Gu Fei yang baru saja berbalik untuk kabur, tiba-tiba merasa bahwa kakinya seakan memiliki kesadarannya sendiri dan tidak mau patuh pada kendali otaknya.      

Ia pun berkata, "Aku… ehm, kalau begitu aku akan pergi setelah menghabiskannya."     

Gu Fei adalah orang selatan yang suka makanan manis dan asam. Akhir-akhir ini, ia meminta Mo Yangyang memasak iga babi asam manis, ikan asam manis, pinggang babi asam manis, dan semua hidangan yang rasanya asam manis untuknya.      

Hari ini, Mo Yangyang memasak varian yang berbeda untuknya, yaitu tomat brisket sapi asam manis.      

Jiang Niancheng ingin memberi Gu Fei acungan jempol, 'Kamu luar biasa!'     

Akan tetapi, Gu Fei menatap mata Xie Xize sambil tersenyum canggung.     

Namun melihat kotak makanan ada di belakang Mo Yangyang, ia juga merasa bahwa kelezatan itu layak untuk diperjuangkan!     

Sebaliknya, Mo Yangyang menarik tangan Xie Xize dan berkata, "Lagi pula, makanan yang kubawa hari ini sudah kubuat dengan susah payah, jadi sayang jika dibuang!"     

Xie Xize kemudian melirik wajah-wajah rekannya yang menunggu untuk diberi makan, dan akhirnya mengangguk.     

Ada sorakan dari luar pintu. Mereka semua adalah talenta terbaik di industri ini, tetapi pada saat ini, hanya karena makanan, mereka lebih bahagia daripada memenangkan penghargaan utama.     

Mereka semua bergegas masuk, lalu dengan cepat mengeluarkan makanan, dan menatanya.     

Satu-persatu dari mereka sangat bersemangat seolah-olah belum pernah makan sebelumnya. Mereka mengambil sumpit dan buru-buru menyumpit makanannya, karena takut tidak kebagian mencicipi menu makanan hari ini.      

Xie Xize merasa sedikit malu saat melihat mereka. Mereka semua adalah orang-orang berbakat yang dibawanya dari berbagai universitas terkemuka.     

Xie Xize berkata, "Mulai besok dan seterusnya, kalau kalian ingin makan, suruh saja pacar kalian sendiri memasakkannya untuk kalian."     

Sekelompok pemuda jomblo ini langsung mengangkat wajah mereka yang lesu akibat begadang, "Dokter Xie, kami tidak punya pacar!"     

Seorang pemuda yang memakai kacamata berbingkai hitam berkata "Sudahlah, sudahlah, kami tidak terburu-buru. Doktor, kamu baru punya pacar di usia sekarang, sedangkan kami masih muda!"     

Xie Xize tersenyum, "Anakku sudah berusia 4 tahun. Di usiamu, aku sudah punya anak."     

'Prak!!!' entah sumpit siapa yang jatuh.     

"Huhu, kurasa aku mungkin tidak punya pacar di kehidupan ini. Aku akan mati sendirian di laboratorium."     

Satu-persatu tangan pun terangkat "Aku juga…."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.